This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Saturday, 18 January 2014
TRAUMA KEPALA RINGAN “ANAK JATUH”
TIDUR MENCIPTAKAN BAYI CERDAS
ASUHAN KEPERAWATAN APENDISITIS APLIKASI NANDA, NOC, NIC
Pada saat yang sama muncul demam ringan, disertai mual dan muntah-muntah. Mungkin diare, ada pula yang malah sembelit. Namun, yang pasti, nyeri tidak enak perut berlanjut, kendati sudah diredakan dengan obat.
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
ü Obeservasi dan laporkan
tanda-tanda infeksi
ü Kaji teperatur tiap 4 jam
ü Catat dan laporkan
nilai laboratorium (AL, Protein Serum, Ab)
ü Gunakan strategi untuk mencegah nosokomial
ü Tingkatkan intake cairan
ü Istirahat yang adekuat
ü Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan perawatan.
ü Gunakan standar
precaution dan sarung tanggan selama kontak dengan darah, memberan mucosa,
kulit yang tidfak utuh
ü Ajarkan tehnik non farmakologi
ü Efaluasi keefektifan control nyeri
ü Kolaborasikan dengan
dokter, jika nyeri mash belum berhasil
|
ü Memantau adanya infeksi
ü Perkembang infeksi masih dapat ditoleransi
ü Dapat mengetahui adanya
infeksi dan segera harus diatasi.
ü Dugaan adanya infeksi
ü Memperlancar proses pembentukan imunitas
ü Mencepat proses penyembuhan
ü Dugaan adanya infeksi
ü Menurunkan resiko penyebaran bakteri.
ü Menurunkan terjadinya
keracunan obat obatan yang mengandung kimia
ü Rasa nyaman terpenuhi
dengan tidak nyeri
ü Mengurangi rasa nyeri
lebih dini sebelum menjadi kronis.
|
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
Energi Manajemen :
ü Observasi adanya
pembatasan klien dalam beraktifitas.
ü Dorong klien untuk
mrngungkapkan perasaan terhadap keterbatasan.
ü Monitor adanya
kelelahan fisik emosi secara berlebihan
ü Monitor pola dan
lamanya tidur/istirahat klien
Activity therapy :
ü Bantu klien untuk
mngidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan.
ü Bantu klien memilih
aktifitas yang mampu untuk dilakukan.
ü Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan diwaktu luang.
ü Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktifitas yang disukai.
ü Monitor respon fisik, emosi, social, dan
spiritual.
|
Ø Aktifitas lebih
bermanfaat dalam memberikan latihan gerak dengan tidak terlalu hiper aktif.
Ø Mengetahui secara
psikologis permasalahn dengan keterbatasan gerak.
Ø Sehat secara psikologis
dapaty meningkatkan semangat hidup dengan emosi tidak berlebihan.
Ø Meningkatkan kekuatan
otot untuk beraktifitas.
Ø Mengurangi resiko
terjadinya intoleransi ktifitas.
Ø Menngkatkan aktifitas
sesuai dengan keinginan klien.
Ø Kebutuhan aktifitas
lebih teratur dan terorganisir.
Ø Pemenuhan aktifitas
dapat terpenuhi sesuai dengan keinginan.
Ø Mengurangi resiko kelelahan aktifitas.
|
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
Fluid Managemen :
ü Pertahankan intake dan out put yang akurat.
ü Monitor sturasi hidrasi
ü Monitor hasil lab yang
sesuai retensi cairan (BUN, Hmt, Os urin)
ü Kolaborasi pemberian cairan IV
ü Berikan diuretic sesuai intruksi
ü Dorong masukan oral
ü Dorong keluarga untuk
membantu klien makan.
ü Tawarkan snak,(Jus
buah, Buah segar)
ü Kolaborasi dengan
dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk.
|
Ø Keseimbangan cairan dalam tubuh terpenuhi.
Ø Menghindari terjadinya dehidrasi
Ø Terpantau kadar BUN,
Hmt, Os urin jika terjadi kelainan
Ø Menghindari terjadinya kelebihan cairan
Ø Menghindari kegagalan dalam pemenuhan cairan
Ø Kebutuhan cairan dapat lebih menerima
Ø Kebutuhn cairan terpenuhi
Ø Menghindari lebih dini
terjadinya keburukan dalam pemenuhan cairan.
|
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
ü Tenangkan klien
ü Jelaskan seluruh
prosedur tindakan kepada klien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat
melakukan tindakan.
ü Berusaha memahami klien
ü Berikan informasi
tentang diagnosa, prognosis dan tindakan.
ü Kaji tingkat kecemasan
dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan (tachycardia, tachypnia, ekpresi
cemas dan verbal)
ü Gunakan pendekatan dan sentuhan.
ü Temani pasien untuk
mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut.
ü Sediakan aktivitas
untuk menurunkan ketegangan.
ü Bantu pasien
mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas.
|
Ø Dapat melaksanakan
tidakan-tindakan dalam proses penyembuhan klien
Ø Membantu menurunkan
kecemasan agar klien menyadari tindakan yang harus dilakukan
Ø Turut empati terhadap klien
Ø Klien memahami kondisi
yang dideritanya.
Ø Membantu dalam
memberikan terapi kecemasan sesui tingkat kecemasanya.
Ø Meyakinkan klien agar
dapat mudah dalam melkukan tindakan-tindakan
Ø Mencegah terjadinya
hal-hal yang merusak diri serta menigkatkan semangat hidup.
Ø Membantu melepaskan
beban sehingga klien dapat merasakan tidak terbebani.
Ø Melatih klien untuk
mengatisi kecemasan secara mandiri.
|
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
Teaching : Dieases
Process
ü Mengobservasi kesiapan klien untuk
mendengarkan
ü Menentukan tingkat
pengetahuan klien sebelumnya.
ü Berikan penilaian
tentang tingkat pengetahuan klien tentang proses penyakit yang sfesifik
ü Jelaskan fatofisiologi terjadinya.
ü Gambarkan tanda dan
gejala yang bisa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat
ü Identifikasi
kemungkinan penyebab penyakit yang diderita klien
ü Hindari jaminan yang kosong
ü Diskusikan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan dating
ü Diskusikan plihan terapi serta penaganannya
ü Instruksikan klien
mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada perawat yang jaga.
|
Ø Memudahkan klien dalam menerima informasi
Ø Dapat menjelaskan
informasi sesuai tingkat pengetahuan klien
Ø Dapat melakukan
pendidikan kesehatan seuai dengan tingkat pengetahuan klien
Ø Klien memahami dan
menilai hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Ø Klien dapat
mengidentifikasi terjadinya penyakit serta penagnana lebih dini
Ø Klien lebih waspada
terhadap factor-faktor penyebab terjadinya penyakit yang dialami.
Ø Lebih meyakinkan dalam perawatanya.
Ø Mengurangi resiko
terjadinya kembali dalam lingkungan keluarganya sendiri.
Ø Klien lebih nyaman
dalam menerima terapi yang diberikan
Ø Klien lebih mudah
memahami tanda dan gejala yang diberikan oleh pendidik
|
Intervensi
Keperawatan
|
Rasionalnya
|
Pain Managemen :
ü Lakukan pengkajian
nyeri secara konfrehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi
ü Observasi reaksi non verbal
ü Gunakan tehnik
komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengetahuan nyri klien
ü Kaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
ü Bantu klien dan
keluarganya untuk mencari dukungan
ü Control lingkungan yang
mempengaruhi nyri ;suhu, ruangan, cahaya.
ü Kurang factor pencetus nyeri
ü Tingkatkan istirahat
ü Ajarkan tehnik non farmakologi
ü Evaluasi keefektifan control nyeri
ü Kolaborasi dengan
dokter jika masalah nyri belum teratasi.
Analgesik Managemen
:
ü Cek intruksi dokter
tentang jenis, dosis, dan frekuensi obat.
ü Kaji riwayat alergi
ü Pilih rute pemberian
secara IV & IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
ü Mengontrol TTV sebelum
dan sdsudah pemberian analgesic pertama kali
ü Efaluasi keefektifan
analgesic tanda dan gejala (efek samping)
|
Ø Pengawasan keefektifan
obat, kemajuan penyembuhan, perubahan akan karakteristik menunjukkan
terjadinya abses, memerlukan upaya evaluasi medik dan intervensi
Ø Kebutuhan rasa nyaman
dapat terpenuhi.
Ø Meyakinkan klien untuk
mendapatkan perawatan yang intensif.
Ø Bermanfaat dalam
pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan.
Ø Meningkatkan psikologis
dan motifasi keingin sembuhan
Ø Menurunkan
factor-faktor yang menmpengaruhi nyeri
Ø Nyeri dapat diatasi
sedini mungkin denan menemukan factor presipitari
Ø Mencegah nyri dan
meningkatkan penyembuhan.
Ø Menurunkan terjadinya
keracunan obat yang mengandung bahan kimia.
Ø Rasa nyeri libuh dapat
teratasi.
Ø Menurunkan rasa nyeri
sebelum terjadi nyeri kronis.
Ø Mengurangi
terjadinya kebutuhan oabat lebih tepat pada indikasinya.
Ø Mengurangi terjadinya gejala lain yang
mingkin muncul
Ø Proses mengatasi nyeri
lebih cepat dan efisien
Ø Mengurangi terjadinya
adanya komplikasi serta alergi dan keefisien dalam pemberian obat.
Ø Dapat mengkolaborasikan
lebih lanjut tentang keefektifan pemberian analgesic.
|