Thursday, 27 October 2011

Malaria


Malaria

A.   Definisi

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium dan ditandai dengan demam rekurer, anemia dan splenomegali.

B.     Klasifikasi

Diketahui ada empat jenis malaria berdasarkan penyebabnya yaitu :
1.      Malaria Vivax (tertiana), merupakan jenis malaria yang paling sering dan disebabkan oleh plasmodium vivax.
2.      Malaria Falsifarum (tropika), merupaan malaria yang paling berat dan mempunyai kemampuan untuk memberikan banyak komplikasi, disebabkan oleh plasmodium falsiparum.
3.      Malaria Malariae (quartana), merupakan malaria yang paling jarang ditemukan disebabkan oleh plasmodium malariae.
4.      Malaria Ovale, dijumpaim pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, merupakan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan, disebabkan oleh plasmodium ovale.
Di Indonesia jenis malaria yang terbanyak dijumpai adalah Malaria Vivax dan Malaria Falsiparum.




C.   Etiologi

Genus plasmodium dan terdapat empat spesies yang dapat menyerang manusia yaitu:
1.      Plasmodium Vivax, penyebab malaria tertiana.
2.      Plasmodium Falsiparum, penyabab malaria tropika.
3.      Plasmodium Malariae, penyebab malaria malariae.
4.      Plasmodium Ovala, penyebab malaria ovale.
Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes defenitif yaitu nyamuk anopheles.

D.   Patogenesis

Daur hidup spesies malaria tediri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia.
1.      Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan sporozoid masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini disebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merozoit keluar dan masukaliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurensi.Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses ini berlanjut menjadi tropozoit – skizon – merozoit. Setelah 2 – 3 generasi merozoit dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangka masa tunas / inkubasi instrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.
2.      Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah pembuahan yang disebut zigot (ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista. Bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.
Patogenesis malaria ada dua cara yaitu :
a.       Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia
b.      Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui trnsfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (koginetal).   

E.     Gejala klinik

1.      Gejala utama
a.       Demam yang bersifat serangan dan mengulang.
Demam yang bersifat serangan dengan interval tertentu disebut parosismek satu periode paroksisme biasanya terdiri atas tiga stadium yaitu :
1)      Stadium dingin  : Dimulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak, badan gemetar, bibir dan jari-jari pucat atau sianosis. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
2)      Stadium deman : Pada stadium ini penderita merasa kepanasan, suhu badan meningkat dengan cepat (dapat sampai 410C atau lebih). Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar. Biasanya penderita merasa sangat haus. Stadium  ini berlangsung antara 2 sampai 12 jam.
3)      Stadium berkeringat : Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali  kemudian suhu badan menurun  dengan cepat kadang-kadang sampai dibawah normal. Stadium ini berlangsung 1 sampai 2 jam
Gejala-gejala tersebut di atas tidak selalu sama pada setiap penderita tergantung pada spesies parasit, beratnya infeksi, umur dan status imunitas penderita.
Serangan deman ini berlagsung setiap 48 jam (hari ke 3) dari serangan demam sebelumnya pada malaria vivax (tertiana) dan ovale, dan setiap 72 jam (hari ke 4) untuk malaria malariae (quartana). Pada malaria falsiparum serangan-serangan demam ini sering tidak teratur dan jarang periodik.     Makin muda usia maka serangan-serangan malaria makin tidak spesifik (terutama anak-anak usia < 5 tahun).
b.      Anemia.
c.       Pembesaran limfa.


2.      Gejala tambahan
a.       sakit kepala, kejang
b.      lemah, lesu, nyeri otot-otot dan tulang
c.       anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan diare
d.      ikterus
e.       pembesaran hati
f.       tanda-tanda distress pernapasan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1)      Bayi-bayi dan anak kecil yang mengalami demam lama (³ 1 minggu) dengan kausa yang tidak jelas, perlu dipertimbangkan kausa malaria.
2)      Bila sudah diketahui menderita malaria maka perlu dipetanyakan tempat tinggal, daerah asal sebelumnya, riwayat bepergian dan perjalanan sebelumnya untuk menentukan resiko resistensinya.

F.     Penatalaksanaan pengobatan

Pengobatan malaria terdiri atas :
-          Pengobatan kausal
-          Pengobatan suportif
1.      Pengobatan kausal
Dengan pemberian obat anti malaria. Prisip pengobatan pada malaria bertujuan untuk :
a.       Menghancurkan bentuk-bentuk eritrositik aseksual parasit dengan skizotosida eritrositik. Obat jenis ini dipakai untuk penyembuhan klinik dan profilaksis supresif (untuk semua jenis malaria). Obatnya adalah klorokuin, proguanin, dan sulfadoksin-pirimetamin.
b.      Menghancurkan bentuk-bentuk parasit pada fase jaringan laten di hati dengan skizontosida jaringan (ditujukan untuk malaria vivax). Obat jenis ini digunakan untuk pengobatan radikal malaria, sebagai obat anti relaps. Obatnya adalah primakuin.
c.       Menghancurkan semua bentuk seksual parasit dengan gametosida. Obaqtnya adalah primakuin sebagai gametosida untuk ke empat spesies, dan klorokuin dan kina sebagai gametosida untuk P. Vivax, P. Mlariae, P. Ovale.
1)      Pengobatan malaria vivax :
Dengan klorokuin basa (dosis tidak terbagi).
-          Hari I 10 mg / kg BB
-          Hari II 10 mg / kg BB
-          Hari III 5 mg / kg BB
Dilanjutkan dengan pemberian primakuin basa dengan dosis 0,2 – 0,3 mg / kg BB/hari selama 14 hari untuk menghancurkan bentuk-bentuk parasit pada fase jaringan laten (untuk mencegah relaps). Primakuin basa ini tidak diberikan pada bayi-bayi usia < 1 tahun.
2)      Pengobatan malaria falsiparum :
-          Pengobatan malaria falsiparum tanpa komplikasi.
-          Pengobatan malaria falsiparum dengan komplikasi.
a)      Pengobatan malaria falsiparum tanpa komplikasi
Dengan klorokuin basa (dosis tidak terbagi).
-          Hari I 10 mg / kg BB
-          Hari II 10 mg / kg BB
-          Hari III 5 mg / kg BB
Setelah 3 hari (hari ke 4) dilakukan pemeriksaan darah tepi, dan bila masih ditemukan parasit atau penderita masih demam maka klorokuindilanjutkan sampai tujuh hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan darah tepi ulangan. Bila masih ditemukan parasit di dalam  darah maka dianggap kasus resisten, maka pengobatan dilanjutkan dengan :
-          Kina sulfat 30 mg / kg BB / hari dibagi 3 dosis (interval 8 jam) selama 7 hari, atau
-          Kombinasi pirimetamin dan sulfadoksin, dengan dasar dosis pirimetamin 1 – 1,5 mg / kg BB, atau sulfadoksin 20 – 30 mg / kg BB dosis tunggal.
Setelah tahapan-tahapan pengbatan tersebut di atas, maka dilanjutkan dengan pemberian primakuin basa dosis 0,2 – 0,3 mg / kg BB/hari selama 3 hari (untuk menghancurkan bentuk gamet parasit).
b)     Pengobatan malaria falsiparum dengan komplikasi
Diberikan kinin dihidroklorida 10 mg / kg BB, yang diencerkan dengan dextrose 5 % atau NaCl 0,9 % (100 – 200 ml)diberikan selama   4 jam. Kemudian diulang setiap 8 jam (30 mg / kg BB/hari) sampai pemberian oral memungkinkan. Selanjutnya

















diberikan tablet kina sufat per oral 10 mg / kg BB tiap 8 jam selama 7 hari (dosis maksimal 2000 mg / 24 jam). 
3)      Pengobatan malaria malariae (kuartana) :
Pengobatan malaria malariae adalah sama dengan pengobatan malaria falsiparum tanpa kmplikasi.
2.      Pengobatan soportif
Menjamin intake cairan dan elektrolit. Bila perlu dengan pemberian infus cairan Ringer laktat atau asering. Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan per hari. Dan ditambahkan 10 – 12 % pada seetiap kenaikan suhu badan 10C dari suhu normal.transfusi PRC bila kadar Hb < 6 gr / dl. Bila terjadi renjatan maka ditangani sesuai protocol renjatan. Bila penderita mengalami kejang, diterapi sesuai protocol penatalaksanaan kejang pada anak.

G.    Perawatan

Perawatan penderita malaria yaitu :
1.      Istirahat total di tempat tidur
2.      Rehidrasi
Dilakukan pengawasan terhadap
-          Tekanan darah.
-          Volume urine harus > 400 ml / hari sehingga cairan yang masuk dalam 24 jam pertama dapat melebihi jumlah urine yang dikeluarkan.



3.      Tranfusi darah
a.       Transfusi diberikan untuk mempertahankan agar Hb > 8 % danHb > 20 %.
b.      Dilanjutkan dengan perbaikan gizi dan pemberian asam folat 5 mg selama 2 – 3 minggu.

H.  Pencegahan

Penyakit malaria dapat dicegah dengan melakukan pemotongan rantai penularan dengan cara :
1.      Mencegah gigitan vector.
a.       Membunuh nyamuk dengan insektisida
b.      Tidur menggunakan kelambu
c.       Menghilangkan kesempatan nyamuk berkembang biak
2.      Kemoprofilaksis.
Pemberian obat untuk tujuan profilaksis ini masih diteruskan sampai 1 bulan meninggalkan daerah endemis.



.

 






BAB II
KESIMPULAN

1.      Malaria adalah suatu penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium dan ditandai dengan demam rekuren dan splenomegali.
2.      Malaria diklasifikasikan atas 4 bagian yaitu :
a.       Malaria vivax (tertiana)
b.      Malaria falsiparum (tropika)
c.       Malaria malariae (quartana)
d.      Malaria ovale
3.      Patogenesis malaria ada 2 cara yaitu :
a.       Alami, melalui gigitan nnyamuk ke tubuh manusia.
b.      Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kogenital).
4.      Gejalah utama dari malaria yaitu :
a.       Demam yang bersifat serangan dan mengulang
b.      Anemia
c.       Pembesaran limfe



5.      Perawatan penderita malaria melalui :
a.       Istirahat total di tempat tidur
b.      Rehidrasi
c.       Trnsfusi darah
6.      Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan cara :
a.       Mencegah gigitan vector
-          Membunuh nyamuk dengan insektisida
-          Tidur menggunakan kelambu
-          Menghilangkan kesempatan nyamuk berkembang biak
b.      Kemoprofilaksis
Pemberian obat untuk tujuan profilaksis ini masih diteruskan sampai 1 bulan meninggalkan daerah endemis.









DAFTAR PUSTAKA


1.      Behman Kliegman, Alvin, 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak, edisi 2. EGC. Jakarta. (Halaman 1199)
2.      dr. Hj. Radianah, Sp. A, 2003. Buku Kuliah Anak AKPER RSU Sawerigading. (Halaman 52-58)
3.      Hasan Rusepno, Dr. dkk, 1997. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. INFOMEDIKA. Jakarta. (Halaman 556)
4.      Mansjoer Arif, dkk, 2001. Kapita Selekta jilid 1. Media Aesculapius. Jakarta. (Halaman 409,416)
















KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Bangsa Indonesia“ dapat terselesaikan.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perbaikan pada beberapa bagian yang tak lepas dari keterbatasan kemampuan kami.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut membatu dalam penyusunan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun dengan harapan dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan atas kritikan dan saran kami ucapkan terimah kasih.



                                                                                                          


 



SIPATE

0 komentar:

Post a Comment