Sunday, 4 December 2011

BASA BASI DUSTA

Basa basi selama masih didasari perhatian yang tulus dan maksudnya untuk mengungkapkan perasaan dan kecintaan, itu bagus dan terpuji. Kehidupan yang sunyi dari perasaan adalah kehidupan yang kering tanpa ruh. Salah satu yang layak diperhatikan dalam masalah perasaan dan kecintaan adalah tidak membiarkannya terpendam, melainkan harus ditunjukkan pada yang bersangkutan, sehingga dapat menarik kecintaannya. Basa basi selama berarti saling mengekspresikan perasaan nyata dan menampakkan kecintaan yang tulus, itu adalah sesuatu yang baik dan terpuji. Namun seseorang yang tidak dewasa dari sisi akhlak dan sosial, mereka terkena penyakit basa basi dusta. Sebagai contoh, dua orang yang bersamaan hendak memasuki sebuah ruangan atau keluar darinya. Untuk beberapa saat satu sama lain berbasa basi, padahal hati mereka tidak rela sekiranya orang lain terlebih dahulu masuk atau keluar. Ini merupakan ekspresi tanpa ruh dan kering, serta dibuat-buat. Bentuk basa basi yang seperti ini termasuk kategori sifat munafik. Seseorang yang berpikir bahwa karena sikap licik dan munafik itu hanya ada pada manusia dan itu merupakan salah satu karakteristik yang dimilikinya, maka itu adalah suatu kesempurnaan bagi manusia dan harus digunakan, jawabnya tidak. Manusia tidak dituntut untuk menampakkan keyakinannya pada semua tempat dan keadaan karena mungkin saja orang lain tidak mempunyai kesiapan untuk menerimanya, atau mungkin mereka mempunyai niat jahat yang akan menciptakan kesulitan bagi pemilik keyakinan tersebut. Begitu juga manusia tidak layak mengemukakan perasaannya disemua tempat.. salah satu cara bergaul ialah tatkala seseorang sedang resah atau mempunyai masalah, maka dia tidak boleh menampakkan kesulitannya itu pada wajahnya hingga tidak menimbulkan keruwetan di dalam pikiran orang lain. Sesuatu yang dianggap tercela dan dikategorikan sikap munafik, ialah manusia yang menggunakan potensi dan kemampuan ini dengan maksud untuk menipu orang lain. Dengan demikian, sikap munafik disamping sebagai suatu karakterisktik yang ada pada manusia, namun bukan merupakan kesempurnaan baginya. Karena itu sebenarnya adalah satu bentuk penyalahgunaan kemampuan dan potensi manusia. Sayangnya manusia terjatuh pada kesalahan ini, mereka memandang bahwa sikap munafik dan licik dianggap sebagai kelebihan yang mereka beri nama kecerdikan. Bersikap jujur dan terus terang dianggap kurang berperasaan. Mereka mengira bahwa dengan melakukan kelicikan dan kemunafikan itu akan lebih memberikannya peluang untuk sejalan dengan faktor-faktor kehidupan dan maju. Alquran Al-Karim senantiasa berbicara tentang kejujuran dan kebenaran, serta dengan suara yang lantang berteriak bahwa segala macam bentuk makar, kelicikan, dan sikap munafik dengan segala kemajuan yang menyertainya, pasti akan mengalami kekalahan. Kelicikan akan berubah menjadi puing-puing kehancuran dan kaca-kaca kemunafikan akan berserakan. Lama ini tercipta atas dasar hekikat dan realitas, bukan atas dasar dusta dan kiasan dan tidak mungkin aturan alam ini dianggap mainan.

0 komentar:

Post a Comment